Nama saya Bambang Sumintono. Dilahirkan dan dibesarkan di Bandung. Pendidikan dasar dijalani di Bandung (SDN Halimun 5, Kecamatan Lengkong yang sekarang sekolahnya sudah dilikuidasi) dan Garut (SDN Tarogong 2, Kecamatan Tarogong). Sedangkan pendidikan menengah didapatkan di SMPN 13 Bandung dan SMAN 1 Bandung.
Tahun 1988 mulai kuliah di program D3 Kependidikan Kimia IPB, Bogor, namun baru bisa lulus empat tahun kemudian (1992), berhubung terlalu menyukai tahun pertama. Kuliah di IPB ini merupakan crash-program pengadaan guru MIPA, diberikan beasiswa dan tunjangan biaya hidup yang lumayan (untuk saat itu). Selepas lulus langsung ditempatkan menjadi guru di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Februari 1993 dengan NIP. Tugas pertama ini dilaksanakan di satu SMAN di Kabupaten Lombok Tengah, yang berlangsung sampai Juni 1996. Mulai tahun 1994, mendaftar sebagai mahasiswa di Universitas Terbuka (UT), program studi S1 Pendidikan Kimia, UPBJJ Mataram. Saat mengabdi sebagai guru di SMAN lain di Kabupaten Lombok Barat, pada tahun 1997 dinyatakan lulus dari UT.
Tahun 1999 mendapat beasiswa AusAID untuk studi tingkat magister di Flinders University, Adelaide, Australia yang diselesaikan tahun 2001 dalam bidang Educational Administration. Tahun 2002 mengikuti seleksi dan lulus mendapat beasiswa New Zealand Development Scholarship untuk studi doktoral di Victoria University of Wellington, Selandia Baru. Tesis diselesaikan tahun 2006 dalam bidang Educational Policy.
Sejak Oktober 2008 sampai Desember 2013, bekerja sebagai dosen (pensyarah) di Fakulti Pendidikan, Universiti Teknologi Malaysia yang terletak di Johor Bahru (daerah semenanjung Malaysia yang paling Selatan, berbatasan dengan Singapura). Mengajar mata kuliah untuk S1 (metoda riset dan psikologi pendidikan) ataupun S2 (metoda riset, perencanan pendidikan, penilaian pendidikan dan evaluasi, supervisi dll). Disamping itu juga sebagai pembimbing bagi mahasiswa S3 dalam topik kebijakan pendidikan dan pendidikan sains.
Sejak Mei 2014 pindah bekerja sebagai dosen di Institute of Educational Leadership, Universiti Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia. Sejak Oktober 2017 pindah unit ke Fakulti Pendidikan, Universiti Malaya; dan terakhir di Jurusan Psikologi Pendidikan dan Kaunseling, FP-UM sejak 1 Feb 2020 sampai dengan 7 Mei 2022. Bertugas sebagai dosen yang mengajar dan membimbing mahasiswa S2 dan S3, namun juga bekerja sambilan (informal) membimbing mahasiswa dari universitas lain di Malaysia dan Indonesia. Kegiatan lain adalah sebagai reviewer (mitra bestari) beberapa jurnal ISI dan Scopus serta beberapa jurnal di Indonesia.
Pada 9 Mei 2022, pulang kampung dan mendapat kesempatan bekerja menjadi dosen di Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Internasional Indonesia (www.uiii.ac.id), yang lokasi kampusnya di Depok, Jawa Barat.
Silahkan mengontak saya melalui email ini bila dirasa perlu: deceng@gmail.com
Mgajarnya pakai bahasa apa, Kang? Bhs Melayu atau bhs Inggris? Bagaimana situasi perkuliahan di UTM? Apakah mahasiswanya semalas dan serajin mahasiswa di Indonesia? Cerita dong!
Kebanyakan pake bahasa Inggris pak Satria, masih kagok kalau pake bahasa Melayu karena artinya bisa beda dan mengundang tawa :). Untuk yang S1 dan S2 coursework sih mirip sistem perkuliahan di kita, yang beda sangat mahasiswa riset S2 atau S3. Karena sesama melayu, urusan malas dan rajin ngak jauh beda; yang kontras memang penguasaan bahasa Inggrisnya, lebih bagus dan fasih dibanding dosennya :).
Sukses luar biasa !
Salam kenal dari komunitas keluarga miskin.
Semoga sudi berkunjung ke blog kami untuk menyumbang kesempatan meraih masa depan yang lebih baik dan harmonis.
Terima kasih
Sama-sama mas, trims sudah menyampaikan komentarnya.
nice blog
keep posting!
Thanks mate for your support 🙂
Saya guru TK kang. Sepertinya menarik kalau kuliah di Malaysia. Kira2, guru TK seperti saya bisa tidak ya kang melanjutkan studi di sana ? Mohon pencerahannya. Oh, ya, saat ini saya sedang tesis di UNJ kang … terima kasih sebelumnya
Bisa sekali kalau mau kuliah di Malaysia. Prosedurnya adalah mengisi formulir dan melengkapi persyaratan administratif (copy ijasah, transkrip, foto, copy passport, bayar uang pendaftaran dll), bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun (cek di website universitas yang mau dituju). Mereka akan memeriksa kelayakan (biasanya kalau dari universitas negeri di Indonesia mereka mengakui-nya). Kalau mereka mengeluarkan offer letter artinya diterima, selanjutnya tinggal ditentukan kapan mau mulai. Biaya kuliah disini ‘flat rate’ sekitar RM 4000/semester (Rp 11 juta) [kalau studi di perguruan tinggi negeri, kalau yang swasta biasanya empat sampai lima kali lipat nominal itu]; sedangkan biaya hidup tergantung gaya hidupnya. Keunikan Malaysia adalah kesamaan bahasa dan budaya dengan Indonesia disamping jarak yang relatif dekat.
Salam Kenal, saya sekarang dosen di UKM Malaysia, No Hp saya: 0192423xxx, saya dulu alumni dari UTM.
Dr. Nangkula Utaberta
Senior lecturer
Jabatan Seni Bina, Fakulti Kejuruteraan & Alam Bina
UKM-Bangi, 43600
Hp No: 0177895xxx, 0192423xxx, nangkula_arch@yahoo.com
Trims Pak Nangkula, saya kontak via SMS nanti.
Kumaha cageeur
Karak kapanggih yeuh Blog-na
lain bejaan atuh ti baheula
saya juga mau goo blog ah
Biasa we lah kang, mengabdi jadi guru nu TKI di negri jiran mah siga kieu :).
Sory poho, geuning tara aktif online, sugan mah sudah melupakan semua email dan facebook :).
Wah, baru tahu Mas Bambang punya blog …
Iseng-iseng saja pak Eki :).
Ada permintaan dari sponsor pemberi beasiswa saya dulu supaya saya punya kontribusi rutin ke Indonesia, walau bekerja jadi TKI. Jadinya, yang bisa saya lakukan adalah menulis di blog sepert ini.
Salam kenal Pak Bambang,
Dari sesama TKI di Malaysia.
Sama-sama Pak Baihaqi, salam kenal juga; senang bisa silaturahmi secara elektronik dengan sesama TKI 🙂
Salam kenal kang. Ngantosan kategori beasiswa di blogna, he.. Alhamdulillah, lincah pisan kang Bambang teh, hebat 🙂
Pak Irfan, saya ngak punya banyak info tentang beasiswa, itu pun hanya pengalaman pribadi saja, mungkin bisa ngasih sedikit penjelasan.
Salam bung bambang,
Senang membaca blog anda, jika ada waktu mari kita bertemu di KL.
Terima kasih
Thanks komentarnya, bisa sekali kita bertemu di KL.
Saat ini sedang balik kampung, baru pertengahan september kembali ke Johor.
Saya ada acara Seminar Majelis Dekan Pendidikan IPTA 27-28 Sept nanti di UPM Serdang, mungkin kita bisa bertemu saat senggang. Kontak via email saja di deceng98@yahoo.com
Salam, Pak.
Saya yang tadi pagi ikut sharing. Senang saya bisa menyimak penyampaian dari Bapak. Menambah dan membuka wawasan saya. Pemikiran saya sejalan dengan pemikiran Bapak. Saya salah satu orang yang memanfaatkan internet sebagai sarana belajar. Terimakasih sudah menyempatkan berkunjung dan berbagi.
Walaikum salam
Pak Sopandi, trims atas komen dan sambutannya juga. Saya juga senang bisa bertemu dan diskusi lebih lanjut nantinya. Keep up the good work mate 🙂
Iya Pak, itu harus. work mate yang baik juga sebuah investasi. :-), kata-kata itu terngiang-ngiang terus. 😀
secara tidak sengaja ketika googling “pengalaman kuliah di university of malaya” saya terdampar di blog bapak ini… memang saya tidak menemukan cerita tentang kuliah di university of malaya.. tetapi saya “terpana” membaca cerita perjuangan bapak meraih beasiswa… sungguh cerita inspiratif..
salam kenal ya pak..:)
trims, mungkin bisa jadi inpirasi bikin novel yah (he he he)
Seorang teman yang sedang semangat mencari beasiswa memberitahukan blog ini. Saya membacanya dengan penuh perhatian. Isinya menarik. Siapa tahu suatu ketika bisa mengajar juga di tempat Pak Bambang. Salam kenal dan semoga sukses selalu
Trims Pak Naim, selamat terus berjuang, semoga sukses dengan studinya.
Pak Bambang…kurang lebih dua bulan lagi saya akan pindah ke Johor Bahru karena menerima tawaran kerja disana.
Bolehkah diinformasikan Pak, apakah ada komunitas orang Indonesia yang bisa saya hubungi disana agar saya bisa dapat banyak teman? :).
Apakah Bapak keberatan kalau saya kontak via email?. Terima kasih
Sudah saya kontak via email; selamat menikmati hidup di tanah jiran 🙂
Terima kasih atas informasinya Pak. Mudah-mudahan saya ada kesempatan untuk bertemu Pak Bambang di JB 🙂
Pak, boleh kah saya memperoleh artikelnya yang ditulis bersama Raihani, tentang Teacher education in Indonesia? Terima kasih sebelumnya.
Bisa anda dapatkan di institutional repository UTM (http://eprints.utm.my) atau situs academia (http://www.academia.edu), gunakan nama belakang saya sebagai kata kunci
Salam kenal dari Semarang pak Bambang…
Trims Pak Eko, salam kenal juga 🙂
Kang berarti asli Sunda atuh nya? hehe
Hebat cerita yang kuliah di UT dapet beasiswa itu membuat saya semangat mau lanjut S1 lagi.
Hurip Sunda 🙂
sunda campur jawa lah :).
Salam kenal, Dr. Bambang, adakah kegiatan seminar pendidikan yang diselenggarakan UTM mengikutsertakan guru dari Indonesia sebagai peserta? Jika ada syaratnya apa? Saya seorang guru. Trims.
walaikum salam. Untuk tahun ini ada dua seminar sudah dilaksanakan di UTM, yaitu seminar pendidikan MIPA di bulan September, dan minggu lalu Seminar Majelis Dekan Pendidikan. Anda harus rajin mencari seminar melalui google, dan biasanya terbuka untuk peserta dari luar Malaysia, syarat ikut seminar hanya bayar registrasi saja, bisa sebagai peserta biasa atau menyampaikan makalah hasil penelitian.
Salam kenal Pak Bambang, saya baca dulu Pak Bambang kuliah di UT? kapan kapan saya mau tanya tips supaya dapat beasiswa di UT ya Pak
Saya tidak tahu tentang beasiswa UT; saat masih jadi mahasiswa UT dulu memang dapat ‘beasiswa’ juga, tapi itu inisiatif UPBJJ Mataram, diberikan buat mahasiswa yg nilai ujian bagus tanpa nilai C ke bawah.
Assalamu’alaikum Ci’ gu
ikut bergabung dalam blog ya ci’ gu…tp sayang saya tidak punya blog tuh…
memang ci’ gu ini hebat lho, walau lulus belakangan bukan berarti gagal kan???saya akan berusaha mencontoh semangat dari ci’ gu….kpn kita bisa jumpa lagi???oh ya apa judul tulisan yang sedang ditulis dan dimana saya bisa lihat ci’ gu?terima kasih
wassalam
Bu guru, namanya juga usaha ini teh. Saling berbagai info dengan yang lain untuk bisa saling nambah pengetahuan.
Kalau yang pendidikan sains ada di blog saya yang satu lagi: http://deceng.wordpress.com
trims atas komentarnya Bu Ita
Pak mau nanya, saya ada rencana lanjut S2 ke UTM. Jurusan electrical.
1. Berapa biaya semester nya di sana pak ?
2. Kalau mendapatkan beasiswa, nyari beasiswa dulu baru kuliah, atau kuliah dulu baru nyari beasiswa ?
Trimaksih pak !
saya jawab.
1. Biaya per semester saat ini sekitar RM 7000 (saya kurang pasti berapanya), tinggal kalikan dengan kurs ringgit ke rupiah saja. Untuk kepastian silahkan cek mengenai hal ini ke website school of postgraduate studies UTM.
2. tentang beasiswa, yang biasa ada disini yang kedua, anda kuliah dulu baru setelah itu apply beasiswa; persaingan ketat karena yang mau banyak, dan jumlah yang diberikan hanya untuk biaya kuliah saja. Setahu saya beasiswa biasanya diberikan untuk mahasiswa yang full research (baik yang S2 dan S3), jarang diberikan ke mahasiswa yang ambil kuliah (course work).
semoga membantu
Salam kenal mas. Saya sedang menempuh S3 antropologi di USM
salam kenal juga, keep contact siapa tahu bisa saling membantu 🙂
Salam kenal Pak Bambang; mohon sharing informasinya, apakah ada beasiswa dari Pemerintah Malaysia untuk lulusan sma Indonesia belajar di sana? Terima kasih.
Saya belum pernah mendengar yg seperti anda maksudkan. Biasanya yg ada untuk tingkat pasca sarjana saja, itu pun terbatas.
salam kenal pak.. luar biasa blognya..:)
salam kenal juga, trims juga disebut “luar biasa” (he he he)
Slm kenal..inspiratif skali blog nya..
sy mau nanya apa syarat kuliah s1di universitas negri di mly pak…umur adakah btsannya..tq……success 4 bpk…
kalau mengenai prosedur, bisa dilihat disini: https://deceng2.wordpress.com/2013/07/08/seleksi-masuk-jadi-mahasiswa-s1-ke-universitas-di-malaysia/
mengenai syarat umur, hampir sama dengan di Indonesia kalau yang universitas negeri (masih dibawah 30 tahun masih ok; di Malaysia pun yang masuk ke S1 jalur-nya berbeda-beda, ada yang D3 dulu, ada yang sudah bekerja dll). Kalau masuk ke universitas swasta saya kira malah tidak ada batasan tertentu.
wah.. inspiratif tulisan bapak..
saya tidak sengaja menemukan blog bapak..
salam kenal dari bumi minang, padang, sumatera barat
ditunggu tulisan inspiratif berikutnya pak
Trims komentarnya yah 🙂
Bisa lihat blog saya yang lain juga bila berminat
Terimakasih. Blog yang bagus.
Saya juga lulusan program yang sama dengan bapak. Namun saya dari D3 ITB. Saya tertarik dengan pengalaman bapak, saya telah menyelesaikan S1 UT 1995 dan S2 UNJ tahun 2008. Saya terarik dengan beasiswa S3 luar negeri. Kalau boleh saya minta saran termudah untuk dapat beasiswa S3 ke luar negeri… seperti tahapan dan link mana saja yang sekiranya efektif. Terimakasih.
Email saya
aderusliana@gmail.com
aderusliana@yahoo.co.id
Trims Pak Ade, salam kenal juga.
Beasiswa tidak ada yang mudah, sangat kompetitif; persiapan anda yg menentukan. Anda harus mengumpulkan info sebanyak mungkin supaya tahu beasiswa mana yg jadi target anda (tdk semua beasiswa bisa didapat karena berbeda syarat dan ketentuan). Kalau target ke luar negeri maka anda harus menunjukkan kemampuan English yang bagus (misal TOEFL skornya minimal 550). Kadang juga pemberi beasiswa minta pelamar menunjukkan kualifikasi akademik seperti menulia buku, menerbitkan artikel di jurnal internasional dll yang tentu perlu persiapan ekstra besar
asslmualaikm pak..
sya mw tanya.. klo mndaftar dg SKL (surat keterangan lulus) bsa pak??
soalnya ijazah agak lama kluarnya..
mhon d jwab ya pak..
trims
Saya jawab yah, mohon dibaca 🙂
SKL untuk daftar yang mana yah? Kalau S1 biasanya raport 5 semester saja sudah cukup, juga ditambah surat keterangan dari kepala sekolah sudah ujian akhir
SKL untk dftr S2 pak..
insyaallah wisuda bulan februari tp ijazahnya agak lama kluarnya pak..
yg ada SKL..
Kalau daftar untuk S2 dengan SKL bisa kok, lampirkan juga transkrip nilai; jangan lupa ini diterjemahkan dalam English (biasanya tiap kampus sudah punya format standarnya). Disini pun kalau sudah lulus di jenjang tertentu, oleh univ-nya langsung ditawari untuk studi lanjut
sangat inspiratif pak…
salam kenal.. saya isni dalam waktu dekat ini akan lulus S2 Matematika dari ITs Surabaya,
jika saya ingin berkarir di malaysia sebagai pengajar apa saja yang harus dipersiapkan ya? dan bisakah lulusan s2 mendaftar dosen di malaysia? terima kasih
Kalau mau jadi dosen harus sudah S3 bu Isni. Selain itu juga biasanya syaratnya harus sudah punya publikasi di jurnal bereputasi tinggi
Assalamu alaikum wr wb. Pak Bambang,
Senang sekali bisa baca blognya (https://deceng2.wordpress.com/penulis/). Semoga Pak Bambang sekeluarga sehat wal afiat di Malaysia. Aamiin.
Salam kenal dari saya ilham tinggal di Bandung. Pendidikan saya, SMA 2 Bdg, S1 di Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen di Unpad dan S2 MM/MBA di UGM dgn bidang Strategic Human Resource Management dan Organizational Behavior. Pengalaman kerja, saya pernah bekerja di HRD di multinational company selama 12 tahun. Kemudian ada penawaran pensiun dini di thn 2016 ini, saya memutuskan untuk meraih cita-cita saya menjadi dosen.
Tadinya rencana semula, saya akan lanjutkan kuliah di S3 Program di Indonesia, Membaca blog Pak Bambang, saya berharap dapat melanjutkan kuliah di Malaysia agar mendapatkan wawasan, pengalaman, jaringan yg luas dan suatu saat dapat menjadi pensyarah/dosen di Malaysia setelah lulus S3.
Mohon pencerahan dari Pak Bambang yg sudah berpengalaman dgn perkuliahan di sana. Saya juga menulis email terpisah ke emailnya Pak Bambang:
1. Universitas mana yang terbaik untuk Bisnis & Manajemen, kebetulan saya tertarik memperdalam bidang Sumber Daya Manusia dan Perilaku Organisasi (semoga kuliah S3 di Universiti Malaya cocok untuk hal ini).
2. Metode perkuliahan yg sebaiknya saya tempuh seperti apa? Research, Coursework atau Combined Research plus Coursework? (semoga ada di Universiti Malaya).
3. Apa yg harus menjadi fokus perhatian saya selama kuliah S3 di Malaysia pada umumnya atau di Universiti Malaya, khususnya, agar saya dapat berhasil menyelesaikan kuliah S3 di sana.
4. Apakah selama kuliah S3 di sana, saya sudah bisa melamar-melamar pekerjaan untuk menjadi dosen atau harus menunggu selesai S3 dulu.
Mohon maaf jika email saya terlalu panjang, namun besar harapan saya, Pak Bambang mau menjawabnya.
Wassalam,
Ilham.
salam,
saya sudah jawab yah via email,. semoga bermanfaat.
Assalamualaikum wr.wb.
Saya terkesan dengan pengalaman dan perjalanan study mas Bambang hingga menjadi pensyarah di UM. Saya sendiri walau usia sdh mau kepala 5, masih berniat mau lanjut ke S3, salah satu pilihan ya ke Malaysia, krn secara kultur dan teman-teman saya dekat ke KL (saya asli Sumatera Barat).
DIkarenakan Mas Bambang di UM dan jadi pensyarah ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan untuk saya ketahui, yaitu:
1. Saya tertarik melanjutkan ke S3 manajemen, konsentari manajemen penataan wilayah atau Manajemen Pengelolaan Sumber daya lingkungan, kedua program ini ada di IPB Bogor, nah saya ingin menanyakan apakah bila mengajukan proposal yang konsentrasinya mengacu kepada kedua program tersebut, apakah pihak UM bisa menerima usulan proposal, sebab saya tidak melihat kekhususan Manajemen bidang tersebut tidak ada di UM (adanya di IPB Bogor, atau Uni lain).
2. Kalau usulan Proposal saya tidak bisa diterima, apa yang mesti saya lakukan? Ganti judul? Saya sangat tertarik pada kedua bidang tersebut (salah satunya, mana yang dierima) karena menurut saya pribadi, ini akan menjadi hal penting dalam pembangunan dan lingkungan.
3. Universitas mana di malaysia yang bisa menerima proposal saya tentang tema tersebut?
4. Atau memang program doktor di Indonesia berbeda dengan Malaysia? Di Indonesia disediakan program-program sesuai kebutuhan dan peminatan, ada banyak program kekhusussan (konsentari) dari fakultas yang ada. Kalau memang berbeda, bisa diartikan, Uni di Malysia akan menerima segala proposal yang masuk dan dibimbing, dikembangkan, diperbaiki selama mengikuti program doktor?
5. Apakah benar, kalau program doktor di UM, cukup hadir waktu mendaftar, urusan administrasi, bimbingan dan hal2 penting lain? artinya kita tidak mengikuti perkuliahan di kelas selama semester awal, atau dengan kata lain datang ke UM bila ada perlu, dan tetap bisa berada dan bekerja di Indonesia, kuliah di UM jalan terus..apa memang begitu?
6. Menurut mas Bambang, apakah masih ada yang bersedia memberikan beasiswa untuk usia di atas 50?
7. Langkah2 apa yang mesti saya lakukan untuk mendaftar, apakah proposal sudah disiapkan minimal 25 halaman?
8. Uni mana lagi selain UM yang sesuai untuk saya?
Terima kasih banyak atas kesediaan Mas Bambang menjawab dan membalasnya. Email saya eferz.ar@gmail.com
Saya sangat membutuhkan informasi tersebut di atas.
salam, saya balas langsung via email saja yah. Trims pertanyaannya
Dear Pak Bambang, Berkali kali saya baca Blog Pak Bambang dan Nggak bosen sama sekali.
mohon sharingnya pak, ketepatan saya skrg menjadi pengajar di kampus perhotelan namun background saya dari S1 dan S2 adalah komunikasi (penelitian saja ke Institusi Hotel), dan saya tahun kemaren sdh diterima di Fakulti bahasa dan Komunikasi UPSi, untuk S3, namun karena jurusannya pendidikan Bahasa Melayu saya mengurungkan diri. padahal Warek, Internasional relations dan staf khasnya sdh dekat seklai dengan saya, namun teman teman mengatakan nanti tidak linier akhirnya bingung juga. sampai skrg saya msih berminat untuk S3 di malaysia, mohon saran dari bapak untuk kampus yang sesuai dengan posisi pengajaran dan background saya, terimakasih sebelumnya. berikut email saya reza0376@yahoo.com, Nuhun lan Suwun. Reza di Batam
salam Pak Reza
saya sudah balas via email yah
Ping balik: Cerita Jurnal Abal-abal - Portal EJOURNAL
Ping balik: Open Access Journal - Portal EJOURNAL
Assalamualaikum.Mohon maaf pak saya mau tanya. Sekarang kan mendaftar kuliah sudah memakai sistem online. Saya mendaftar di UM untuk program Siyasah Syar’iyyah dan sepertinya persyaratan macam surat rekomendasi sudah tidak diminta lagi, apakah memang ditiadakan atau kami tetap perlu menyiapkan? Mohon bantuannya ya pak, email saya emaildadakan.tika@gmail.com
Jazakallah khair
waduh maaf bu, saya bukan kerja di bagian pendaftaran; bagusnya anda tanyakan langsung ke IGS (https://ips.um.edu.my/)
Assalamualaikum, kebetullan saya salah satu mahasiswa pascasarjana universitas jambi jurusan ipa, dan rencananya saya (mahasiswa prodi ipa di universitas jambi) ingin mengunjungi universiti malaya, apakah bapak bisa membantu agar kami bisa mengunjungi universiti tersebut? Terims pak sebelumnya.
walaikum salam, bagusnya mengajukan permintaan resmi ke dekan Fakulti Pendidikan Universiti Malaya, surat via email juga bisa. Surat dengan kop resmi dan ada tanda tangan dari dekan fakultas anda, menjelaskan maksud kunjungan, siapa ketuanya, berapa banyak dan kapan dilaksanakan dan apa kegiatan yang akan dilakukan.